Bupati Halmahera Tengah Edi Langkara kian kencang melakukan manuver politik menuju Pemilu Serentak 2024. Sejumlah baliho miliknya pun terpajang di beberapa wilayah Malut sejak setahun terakhir.
Politikus Golkar itu juga melakukan manuver hingga masuk dalam bursa Bakal Calon Gubernur yang akan diusulkan DPW PAN Malut ke DPP PAN di Jakarta.
BACA JUGA DPW PAN Usul 4 Nama Putra Terbaik Maluku Utara Masuk Bursa Pilgub 2024
“Kalau misalnya arah politiknya ke saya, ya saya bukan yang terbaik dari sekian yang ada. Saya adalah bagian dari sekian yang ada untuk mengisi kekurangan yang ada pada saya sendiri maupun pada segmen yang lain,” ujar Edi usai menghadiri Rakerwil DPW PAN Malut di Ternate, Sabtu sore, 13 Agustus.
Rakerwil PAN Malut yang digelar itu menghasilkan empat nama yang akan diserahkan ke DPP PAN sebagai Bakal Calon Gubernur Malut 2024.
Edi yang masuk dalam salah satu nama usulan DPW PAN ini mengucapkan terima kasih kepada Ketua DPW, DPD, dan jajaran PAN Malut.
Saat ditanya perihal keputusan DPD Golkar yang mengusulkan tiga nama ke DPP Golkar namun namanya tidak masuk dalam usulan, lanjut Koordinator Pemenangan Pemilu Partai Golkar Maluku-Malut itu, menyatakan bahwa sebagai kader Golkar ketika agenda rapat pimpinan daerah tidak menetapkan dirinya, maka nanti realitas politik yang akan berbicara. Prinsipnya, ia hanya mengucapkan terimakasih.
“Nanti pasar politik yang akan berbicara, karena partai bukan solusi utama tapi masyarakat juga yang akan memberikan indikator-indikator penting terhadap varian politik yang akan terjadi di hari mendatang,” ujar Edi.
Wakil Sekjen DPP Golkar itu menambahkan, kemungkinan-kemungkinan kedepan dalam manuver politik ini akan terjadi perubahan dan akan terbukti pada saatnya nanti.
“Jadi sesuatu yang niscaya kalau saya tidak diusulkan oleh Golkar berarti saya hanya minta supaya semua kembali ke shiratal mustaqim saja. Jangan kita melakukan manuver-manuver politik yang tidak sesuai dengan realitas,” lanjut Edi.
“Ini ibaratnya seperti permainan sepakbola, ada Brazil atau Barcelona dan lainnya, tapi saya tidak dihitung dari tim-tim itu. Artinya saya skuat inti Golkar tapi tidak dihitung bagaimana? Itu artinya mengingkari realitas. Tapi saya hanya memandang bersyukur meminta agar semua kembali ke jalan yang benar (shiratal mustaqim) untuk berpikir kemenangan partai dan kepentingan daerah, tidak perlu berpikir pribadi karena kita sudah punya pengalaman dari sekian periode. Politik di Maluku Utara dan kegagalan Golkar jangan kita ulangi kembali,” katanya.

Ikuti berita terbaru kieraha di Google News klik di sini