Seluruh Aparatur Sipil Negara atau ASN di lingkup Pemkot Tidore Kepulauan diwarning oleh Wakil Walikota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen.
Ketua DPD PDI Perjuangan Maluku Utara itu melarang keras ASN di Kota setempat terlibat dalam politik praktis.
Larangan ini disampaikan secara terbuka oleh Muhammad Sinen dalam kegiatan deklarasi Maklumat Kieraha kepada Sultan Tidore, Husain Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan (HAS) sebagai Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, di pelataran Pantai Tugulufa, Kota Tidore Kepulauan, Sabtu 21 September 2024.
Dalam pidatonya sebagai Ketua Tim Pemenangan HAS Malut, Muhammad Sinen menegaskan kepada seluruh ASN di Kota Tidore Kepulauan agar berlaku netral dalam Pilkada 2024.
“Kepada seluruh ASN di Kota Tidore Kepulauan, saya ingatkan, kalian tidak boleh bekerja politik praktis. Saya ulangi lagi, saya melarang kalian semua bekerja politik praktis,” jelasnya, di hadapan ribuan simpatisan dan pendukung HAS Malut.
Muhammad Sinen mengemukakan, ASN dilarang terlibat dalam politik praktis, namun sebagai warga negara, ASN memiliki hak politik. Ia meminta, hak politik tersebut harus diberikan kepada calon pemimpin yang menegakkan kebenaran dan keadilan untuk Maluku Utara.
“Ini tidak salah. Saya melarang keras ASN berpolitik praktis. Tapi saya hanya meminta hak politik PNS sebagai warga negara. Kepada Panwas dan KPU, saya tidak meminta ASN bekerja politik praktis tapi saya meminta hak politik mereka,” lanjutnya.
Menurutnya, kemenangan Pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara, Husain Sjah dan Asrul Rasyid Ichsan harus dicapai agar Maluku Utara bisa diselamatkan.
“Saya berbicara seperti ini karena ingin menyelamatkan Maluku Utara kedepan,” ucapnya.
Terpisah, politisi PDI Perjuangan Malut, Ardiansyah Fauji membantah tentang rumor yang beredar melalui salah satu media daring tentang ajakan kepada ASN untuk ikut hadir dalam deklarasi Maklumat HAS Malut di Pantai Tugulufa.
“Informasi yang beredar itu tidak benar. Karena validitas sumber hasil tangkapan layar yang dimuat di salah satu media itu diragukan. Tidak jelas itu perintah dari siapa dan dibagikan di grup apa. Bisa saja, ini rekayasa dan dibuat seolah-olah itu ada instruksi. Padahal sudah jelas bahwa Muhammad Sinen melarang ASN ikut politik praktis,” sambungnya. *