Bangkai Kapal Pencuri Ikan Jadi Objek Wisata Underwater

Avatar photo

Bangkai kapal asing pencuri ikan di wilayah Maluku Utara akan dijadikan objek wisata bawah laut dan rumah bagi ikan-ikan di perairan Ternate.

Hal itu dikemukakan Kolonel Laut Pelaut Rizaldi, Komandan Lanal Ternate, usai melaksanakan pemusnahan 2 kapal nelayan asal Filipina, di selat Gamlamo, perairan Tidore, Sabtu (1/4/2017).

Rizaldi mengatakan pemilihan lokasi bagi tempat tinggal ikan-ikan terdapat di depan pantai taman Nukila, Kecamatan Ternate Tengah, Kota Ternate.

“Itu berjarak kurang lebih 100 meter dari pesisir pantai dengan kedalaman 60 meter. Kapal yang akan ditenggelamkan tersebut untuk dijadikan taman wisata bawah laut dan rumah bagi ikan-ikan di perairan taman Nukila,” katanya.

BACA JUGA

Detik-Detik Peledakan Kapal Pencuri Ikan di Laut Tidore

TNI AL Tidak Main-Main dengan Illegal Fishing

Menurut Rizaldi, rencana lokasi penenggelaman kapal nelayan Filipina, RB Rashell 101 dengan kapasitas 20 gross ton itu kedepannya menjadi spot diving yang indah di perairan itu.

Untuk waktu pelaksanaan penenggelaman kapal tersebut masih akan dikoordinasikan dengan pemerintah provinsi Maluku Utara dan pemkot Ternate.

Karang-Karang Tidore Aman

Foto peledakan kapal nelayan asing di selat Gamlamo Tidore. (KIERAHA.com/Hairil Hiar)

Rizaldi mengungkapkan pemusnahan kapal pencuri ikan yang diledakan di laut Tidore tidak merusak terumbu karang dan keberlangsungan keanekaragaman hayati setempat.

“Jadi peledakan tersebut sudah dipikirkan secara matang agar supaya tidak merusak terumbu karang (dan biota laut) di bawahnya,” kata Rizaldi.

“Karena bahan peledak yang dipasang menggunakan TNT dan rakitan khusus dari Komando Pasukan Katak Armada Timur, satu tim sepesialis demosili yang kita datangkan dari Jakarta,” jelasnya.

Bahan peledak yang digunakan tersebut, sambung Rizaldi, tidak berdampak besar terhadap pencemaran lingkungan laut, dan efek yang ditimbulkan tidak memicu kerusakan.

“(Karena tujuan satu tim spesialis demosili yang didatangkan) itu agar pemusnahan kapal menggunakan bahan peledak tetap ramah lingkungan,” tutupnya.