Musik dan gerak melantun seirama. Para penari Cakalele bergerak energik. Tarian perang khas Maluku Kieraha itu menyambut kedatangan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, di Desa Wisata Pantai Lapasi, Kecamatan Sahu, Halmahera Barat, Kamis siang, 16 Juni 2022. Lapasi merupakan salah satu dari desa terbaik yang masuk dalam daftar 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia Tahun 2022 dari 3.500 desa wisata yang mendaftar. Itu adalah program unggulan Kementerian Parekraf sebagai penggerak kebangkitan ekonomi dan pengembangan pariwisata di Tanah Air.
Program ADWI yang memasuki tahun kedua itu mengusung tema ‘Kebangkitan Ekonomi untuk Indonesia Bangkit’. Tahun ini, Kemenparekraf berkolaborasi dengan Astra, BCA dan BNI dalam pengembangan 50 desa wisata terbaik. Para mitra akan melakukan pembinaan dan pengembangan terhadap desa-desa ini selama satu tahun. Salah satunya adalah Desa Sejahtera Astra.
BACA JUGA Cara Warga Kalaodi Tidore Menjaga Pangan dan Hutan
Desa Lapasi memenuhi ketujuh kategori yang dilombakan di ADWI 2022. Salah satunya berdasarkan daya tarik pengunjung. Desa yang juga dikenal dengan sebutan Lako Akelamo itu memiliki keindahan pantai pasir yang luasnya mencapai 800 meter.
Lapasi sendiri merupakan akronim dari “Lako (Mata) Pasir Indah” karena memang terkenal akan lanskap senja yang indah. Selain menawarkan beberapa paket wisata olahraga air, Pantai Lapasi juga sering dijadikan tempat berlangsungnya kegiatan Festival Teluk Jailolo.
Begitu pun soal seni dan budaya, Lapasi memiliki beragam tarian tradisional. Seperti Cakalele, Naro Oti, Pinang, dan Bambu Gila. Sementara kekayaan budayanya adalah Benteng Saboega. Itu merupakan benteng pertahanan yang dibangun oleh Portugis pada masa VOC. Benteng ini merupakan benteng pertahanan terkuat yang pernah ada di Halmahera Barat.
Sejahterakan Masyarakat
Kedatangan Sandiaga Uno menjadi bukti konkret dalam mensejahterakan masyarakat desa, seperti di Lapasi melalui sektor pariwisata. Menurut Sandiaga, homestay menjadi salah satu fokus pembinaan di Lapasi. Sebab, keberadaan fasilitas bermalam bagi wisatawan tersebut sangat dibutuhkan untuk meningkatkan penghasilan masyarakat setempat.
Sandiaga mengatakan, jika membangun hotel, hanya investor yang mendapat manfaat. Sebaliknya dengan homestay. Justru dia optimistis dapat menambah penghasilan masyarakat dalam situasi ekonomi yang berat ini. Apalagi, Sandiaga melihat kunjungan wisatawan ke Pantai Lapasi cukup tinggi, yakni mencapai seribu lebih dalam sepekan.
“Bayangkan, jika mereka (homestay) penuh terus, bisa menambah penghasilan bagi mereka,” ujarnya.
Sandiaga juga menyampaikan bahwa potensi wisata Halmahera Barat bisa seperti Pulau Dewata, Bali.
“Mestinya Halmahera Barat dengan segala potensinya bisa menjadi destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Kuncinya kita harus berkolaborasi,” lanjut Sandiaga.
Sunset Pantai Lapasi
Dalam kesempatan itu, Sandiaga mengaku terkesan dengan Festival Pantai Lapasi. Menurutnya, festival tersebut cukup komplet. Ada kuliner, ekonomi kreatif, kerajinan, dan keindahan alam.
“Tapi yang paling menarik di sini adalah Festival Sunset. Menari dan singing in the sunset. Menurut saya itu yang paling berkesan dan perlu kita tingkatkan. Belum lengkap beromantisme kalau belum berdansa di sunset Pantai Lapasi,” ucapnya, tersenyum lebar disambut riuh tepuk tangan.
BACA JUGA Kejayaan Cengkih Pulau-Pulau di Bawah Angin yang Hilang
Menteri Sandiaga tampak didampingi pejabat Kemenparekraf. Seperti Direktur Tata Kelola Destinasi Indra Ni Tua dan Direktur Event Daerah Reza Pahlevi. Juga Bupati Halmahera Barat James Uang dan jajaran pejabat di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Utara. *