Mengenal Ritual Ake Dango Masyarakat Pegunungan di HJT Tidore

Avatar photo
Prosesi Raro Ake Dango di Hari Jadi Tidore yang digelar di Kelurahan Gurabunga, Senin malam, 10 April 2023. (Dok humas/kieraha.com)

Perayaan Hari Jadi Tidore atau HJT yang ke915 tahun di Kelurahan Gurabunga, pada Senin malam, 10 April 2023, berlangsung sederhana dan khidmat.

Rangkaian HJT yang dikemas dalam bentuk malam perjamuan masyarakat pegunungan ini diawali dengan ritual adat Ake Dango atau Air Bambu (dalam sebutan Bahasa Indonesia).

Yakub Husain, Staf Ahli Walikota Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setda Kota Tidore menyebutkan, ritual adat Raro Ake Dango ini berlangsung khusuk dan sakral.

“Ritual yang digelar ini membawa keyakinan bahwa Tidore masih terawat dengan budayanya sesuai dengan tema Hari Jadi Tidore, yakni merawat tradisi mempertegas jadi diri bangsa maritim,” ucap Yakub.

Ia menyatakan, Pemerintah Kota setempat memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut, sebagai bentuk komitmen bersama dalam upaya untuk merealisasikan salah satu misi Pemkot Tidore yakni penguatan sumber daya manusia dan sosial budaya.

“Kami juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih atas dukungan dan perhatian serius serta kerjasama yang terjalin dengan baik antara pihak Kesultanan Tidore, masyarakat Adat Kelurahan Gurabunga yang telah ikut mengembangkan adat dan budaya Tidore sebagai bagian dari kekayaan budaya nasional,” tuturnya.

Mengenal Ritual Ake Dango

Prosesi Raro Ake Dango yang diiringi dengan Tarian Salonde, Lapangan Sonine Gurua, Kelurahan Gurabunga, Tidore, Senin malam, 10 April 2023. (Dok humas/kieraha.com)
Prosesi Raro Ake Dango yang diiringi dengan Tarian Salonde, Lapangan Sonine Gurua, Kelurahan Gurabunga, Tidore, Senin malam, 10 April 2023. (Dok humas/kieraha.com)

Prosesi Ake Dango merupakan ritual pertemuan Lima Marga untuk mengantarkan air menggunakan Rau yang diambil dari puncak gunung untuk disatukan dalam bambu yang disebut dango.

Air yang disatukan selanjutnya didiamkan semalaman di Lapangan Sonine Gurua. Keberadaan air itu dijaga ketat oleh perwakilan Lima Marga yang bersenjatakan parang dan salawaku.

Penjagaan air di dalam bambu itu dilakukan demi keamanan agar Ake Dango tidak mendapat gangguan sampai besok paginya. Ake Dango selanjutnya diantarkan menuju ke Kedaton Kesultanan Tidore pada Selasa pagi dan dilanjutkan dengan ritual ratib Haddad Firaj pada malam harinya usai Salat Tarawih.

Prosesi Raro Ake Dango ini juga diiringi dengan Tarian Salonde, yang merupakan tarian khas Sanggar Seni Rau Gabi Kelurahan Gurabunga.

Ikuti juga berita tv kieraha di Google News