Belum lengkap rasanya ke Tidore, Maluku Utara, kalau tidak berkunjung ke Benteng Torre dan Tahula. Dua benteng tersebut begitu eksotis dan instagrammable.
Ketika mengunjungi Benteng Torre, Anda akan disambut dengan bongkahan batu-batu besar mulai dari tangga masuk sampai di area kawasan benteng tersebut.
Selain bebatuan, di sekitar tangga benteng peninggalan Portugis itu, juga ditemukan jenis tanaman perdu yang membuat rindang dan sejuk. Dua gazebo beserta taman yang asri menjadi daya tarik menonjol yang akan membuat Anda betah berlama-lama.
Di taman kawasan Benteng Torre, Anda dapat menatap lepas lautan biru dan pulau panjang Halmahera. Susana pagi dan sore sangat eksotik, cocok untuk Anda traveler.
Memasuki area Benteng Torre yang berbentuk bangunan persegi empat, hanya ada satu menara yang tersisa. Totalnya tersisa sekitar 30 persen bangunan.
Di tengah benteng ada banyak gundukan bebatuan yang ditumbuhi oleh pohon Bougenville. Pemandangan itu menambah keeksotisan Benteng Tore.
Juga Tentang Benteng Tahula
Bergeser ke arah Barat, Anda akan menemukan Benteng Tahula. Ada 122 anak tangga menuju ke puncak benteng itu.
Letak benteng Tahula tak jauh dari Kedaton Kesultanan Tidore. Dahulu, benteng itu merupakan pusat pertahanan militer Spanyol ketika menduduki wilayah Tidore pada abad 16. Pembangunannya dimulai pada 1610 dan menjadi properti pertahanan Spanyol hingga 1662 pada masa penjajahan dulu.
Berada di atas bukit kecil, menjadikan jalanan dari tangga benteng ini cukup curam, perlu ekstra hati-hati saat mengayunkan langkah.
Benteng Tahula berada di posisi yang lebih dekat dengan lokasi pantai dan arahnya menghadap ke Pulau Halmahera. Lingkungan benteng juga sangat bersih dengan taman kecil, sangat cocok melepas sore hari atau menyambut sunrise saat pagi.
Jika hendak menuju ketinggian Benteng Tahula, Anda harus menaiki tangga kecil. Panorama dari ketinggian benteng tersebut dijamin akan membuat Anda ‘mager’.
Dari posisi ketinggian tersebut, Anda bisa melihat pantai yang biru, suasana kota Soa-Sio dan jalanan raya. Jangan lupa mengabadikan diri dengan berfoto ria.
Di sisi kanan benteng, ada sebuah kolam kuno dan hamparan taman. Pada bagian atas terdapat dua makam. Ceritanya, benteng Tahula ini, pernah menjadi kediaman dari Sultan Tidore Hamzah Fahrudin yang berkuasa di Kesultanan Tidore kala itu.
Melepas Penat di Pantai Tugulufa
Puas mengunjungi dua benteng di Pulau Tidore tersebut, ada baiknya Anda menyambangi kawasan pantai Tugulufa untuk sekadar melepas penat.
Di kawasan Tugulufa, Anda bisa menikmati suasana tepi pantai dengan air yang bening dan ikan-ikan kecil yang riang berenang.
Bukan hanya itu, pantai Tugulufa juga dikenal luas sebagai pusatnya pujasera kuliner di Tidore. Warung dan resto berjejer sepanjang pantai menghadap jalan raya. Juga, tempat menikmati kuliner berada di belakang warung resto menghadap pantai.
Banyak meja dan kursi ditata rapi. Masyarakat Tidore sangat gemar berada di lokasi itu, menikmati hidangan kuliner sambil menikmati indahnya pantai setempat.
Sajian kuliner di pantai Tugulufa dimulai dari makanan khas sampai minuman. Semua ada di sana. Itu sebabnya tempat tersebut ramai dikunjungi setiap saat.
Akses Menuju Tempat Wisata
Untuk menuju ke tempat wisata di Pulau Tidore tersebut, saat ini tersedia sarana transportasi laut dan udara. Itupun jika Anda yang berada dari luar kota Tidore.
Bagi traveler dari luar Pulau Tidore yang hendak melakukan perjalanan wisata maka bisa menggunakan moda transportasi itu. Berhubung Pulau Tidore belum memiliki bandara, maka Bandara Sultan Babullah di Ternate yang menjadi pintu masuk wisatawan yang melakukan perjalanan wisata ke Tidore.
Bandara Sultan Babullah berada di Kelurahan Akehuda, Ternate Utara. Dari bandara ini, tersedia transportasi darat yang siap mengantar Anda menuju pelabuhan Bastiong. Kemudian melanjutkan perjalanan melalui laut menuju pelabuhan Rum.
Perjalanan laut ini menggunakan jasa speedboat atau kapal ferry. Dari pelabuhan Rum menuju Benteng Torre, Tahula, dan pantai Tugulufa, cukup dengan jalan darat menggunakan ojek atau mobil angkot.
Author: Azis Momanda I North Maluku Guide
Editor: Redaksi