News  

Wapres RI Terima Lukisan Pohon Cengkih Pertama Bangsa Eropa di Tidore

Avatar photo

Wakil Presiden RI Maruf Amin membuka secara resmi Seminar Nasional bertajuk “Melacak Jalur Peradaban Rempah Dunia, Enrique Maluku Pengeliling Dunia Pertama dari Tidore”, di Aula Sultan Nuku Kantor Walikota, Kelurahan Tugulufa, Kecamatan Tidore, Kota Tidore Kepulauan, Kamis 11 Mei 2023.

Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim dalam laporannya mengatakan, seminar yang dibuka oleh Wapres ini bertujuan untuk mengupas narasi dan kebenaran history apakah Enrique Maluku itu orang Tidore atau bukan, sebab sejarah Tidore juga terkait dengan sircum navigasi, awal perjalanan manusia mengelilingi bumi.

“Disinyalir orang pertama yang mengelilingi bumi bukanlah Magelhaens, tetapi Enrique Maluku, sosok pemberani yang disinyalir berasal dari Tidore, dan sosok ini nanti dibedah dalam seminar nasional ini. Mudah-mudahan para ahli yang hadir sebagai pembicara, baik ahli sejarah, bahasa, sosiolog maupun antropolog akan mengupas secara ilmiah keberadaan siapa Enrique sebenarnya,” ucap Ali Ibrahim.

Dalam seminar tersebut, wali kota juga menyerahkan Lukisan Pohon Cengkih Pertama yang dikenal Bangsa Eropa, yang dilukis oleh Antonio de Pigafeta di Mareku, Tidore pada tahun 1521 kepada Wakil Presiden RI.

Selanjutnya, mengawali sambutannya Maruf Amin menyampaikan, rasa bahagia karena dapat menginjakkan kaki di Kota Tidore Kepulauan, serta bisa bertemu langsung dengan masyarakat meskipun baru pertama kali ke Tidore.

Maruf berharap kehadirannya di Bumi Moloki Kie Raha ini membawa kebaikan dan keberkahan.

“Saya bersyukur, alhamdulillah, hari ini saya dapat berkunjung untuk yang pertama kalinya di Kota Tidore Kepulauan. Saya sudah dua kali ke Ternate tetapi baru sekali ini ke Tidore, dan saya merasa bahagia bertemu dengan masyarakat Tidore, mudah-mudahan kehadiran saya ini memberikan kebaikan dan keberkahan buat kita semua,” lanjutnya.

Wapres mengapresiasi usaha generasi muda dan Pemerintah Kota Tidore Kepulauan dan Maluku Utara berkat terselenggaranya seminar. Ia berharap, kegiatan ini bisa memberi masukkan kepada pemerintah, sehingga memperkuat jalur rempah nusantara sebagai jalan peradaban.

“Saya ingin menegaskan bahwa Maluku Utara adalah titik nol dari jalur rempah dunia, saya mengapresiasi Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, tokoh-tokoh nasional, dan generasi muda di Maluku Utara yang menyelenggarakan seminar nasional ini,” ujarnya.

Dukungan untuk Lembaga Riset

Lukisan Pohon Cengkih pertama yang dilukis oleh Antonio Pigafeta di Mareku, Tidore pada 1521. Lukisan ini resmi diserahkan kepada Wakil Presiden RI Maruf Amin saat acara Seminar Nasional, di Aula Sultan Nuku Kantor Walikota Tidore, Kamis 11 Mei 2023. (Dok humas/kieraha.com)
Lukisan Pohon Cengkih pertama yang dilukis oleh Antonio Pigafeta di Mareku, Tidore pada 1521. Lukisan ini resmi diserahkan kepada Wakil Presiden RI Maruf Amin saat acara Seminar Nasional, di Aula Sultan Nuku Kantor Walikota Tidore, Kamis 11 Mei 2023. (Dok humas/kieraha.com)

Maruf menambahkan, Enrique sebagai simbol jati diri masyarakat Maluku yang terbuka, berpikir global, fisik yang tangguh, dan memiliki wawasan pelayaran yang unggul. Dirinya pun mendukung lembaga riset di Maluku Utara untuk dapat memperbanyak penelitian mengenai tokoh maritim nusantara.

“Saya memandang pentingnya kita mendorong pusat-pusat penelitian di Maluku Utara dan di Indonesia untuk memperbanyak penelitian tentang tokoh-tokoh maritim Nusantara, serta mengembangkan program pendidikan dan pelatihan di bidang Ekonomi Biru dalam rangka mewujudkan visi poros maritim dunia,” ujarnya.

Dengan begitu, katanya, dapat menunjukkan keuletan bangsa dalam ilmu pengetahuan sejak dahulu, serta meningkatkan pengetahuan masyarakat masa kini tentang sejarah Indonesia.

BACA JUGA Wapres Maruf Amin Dapat Gelar Adat sebagai Pangeran Sulung Kesultanan Tidore

Ia juga mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi memperjuangkan agenda jalur rempah sebagai warisan budaya UNESCO pada tahun 2024. Dalam konteks itu wilayah Maluku Utara adalah bagian penting dari perjalanan sejarah jalur rempah Nusantara.

“Penelitian semacam ini akan memperluas khazanah sejarah Bangsa Indonesia dan untuk membuktikan bahwa bangsa kita adalah bangsa yang berkemajuan sejak dahulu,” tambahnya. *