Sudah tiga paket Pasangan Bakal Calon Pilkada Serentak 2020 di Kota Ternate yang berhasil mengantongi jumlah syarat dukungan parpol atau yang dikenal dengan formulir B1 KWK.
Ketiga paket paslon itu adalah Merlisa-Juhdi yang diusung PDIP, PAN dan Berkarya; Hasan Bay-Asghar yang diusung Partai Hanura, Gerindra dan Golkar; dan Yamin-Abdullah yang diusung Partai Perindo, PPP dan Demokrat. Paket ini masing-masing telah mengantongi jumlah minimal kursi di DPRD sebagai syarat dukungan yang akan didaftarkan ke KPUD.
Meski begitu, dari tiga paket pasangan calon ini dipastikan masih ada poros baru atau pasangan calon lain yang bakal muncul. Ini dilihat berdasarkan sisa kursi di DPRD Kota Ternate yang masih ada dan berpotensi koalisi, yaitu Nasdem 3 kursi, PKB 4 dan PKS 1 kursi.
Menurut Akademisi Universitas Khairun atau Unkhair Ternate, Abdul Kadir Bubu, bahwa poros baru yang dilihat tersebut karena hingga saat ini di antara tiga parpol yang cukup kursi di DPRD itu belum menentukan pilihannya. Bahkan balon yang ada cenderung tidak dilirik.
“Ini bisa jadi ada poros baru, sebab dalam politik hingga memasuki injury time seperti ini masih ada kemungkinan. Poros baru tersebut antara PKB, Nasdem, dan PKS,” ujar Abdul.
Sementara, dari DPW Nasdem Malut hingga saat ini masih mempertahankan keputusannya untuk pasangan bakal calon Tauhid Soleman dan Nursiyah Abdul Haris di pilkada tersebut.
Ahmad Hatari, Ketua DPW Nasdem ketika dihubungi kieraha.com menyatakan, sejauh ini Nasdem belum mengeluarkan rekomendasi B1 KWK kepada pilihan pasangan bakal calon.
Bahkan, lanjut Hatari, pilihan Nasdem untuk Pilkada Ternate sejauh ini masih mengusung pasangan balon Tauhid-Nursiyah dan belum ada rencana perubahan dukungan tersebut.
Bahkan ketika disinggung soal kader Nasdem lain, Asghar Saleh, yang merupakan kader dan calon wakil pasangan dari M Hasan Bay yang telah memenuhi kursi untuk bertarung, lanjut Hatari, meski Asghar juga salah satu kader, namun Nasdem masih pada pilihan Tausiyah.
