Ketua DPRD Maluku Utara Kecewa Ketidakhadiran Wagub di HUT Provinsi ke21

Avatar photo
Perayaan HUT Provinsi Malut ke21 di Sofifi. (Kieraha.com)

Polemik ketidakhadiran Wakil Gubernur Malut M Al Yasin Ali dalam perayaan Hari Ulang Tahun Provinsi Malut ke21 yang berlangsung di Sofifi, ibu kota provinsi, terus berlanjut.

Ketua DPRD Provinsi Maluku Utara, Kuntu Daud saat dikonfirmasi kieraha.com, mengaku kecewa dengan adanya hubungan antara pemimpin daerah yang dinilai tidak harmonis.

“Yang jelas saya merasa kesal, karena momen sebesar ini kok tidak hadir, kalau boleh jujur saya juga sangat kecewa karena saya dengan Pak Wagub itu sesama kader di PDIP,” ucap Kuntu, begitu disambangi, usai Paripurna HUT Provinsi Malut ke21, Senin 12 Oktober 2020.

Kuntu menuturkan, dirinya sempat kaget saat berada di lokasi upacara HUT Provinsi duduk bersebelahan dengan mantan Wagub HM Natsir Taib dan bukan Wagub M Al Yasin Ali.

“Tadi saat berada di tempat upacara saya juga kaget, kok yang duduk di samping saya bukan pak wakil gubernur tapi mantan wakil gubernur, sebenarnya ini ada apa,” lanjut Kuntu.

Gubernur bersama mantan wakil gubernur HM Natsir Taib dan Ketua DPRD Malut Kuntu Daud saat mengikuti HUT Provinsi Malut ke21. (Khaira Ir Djailani/Kieraha.com)

Kuntu meminta kepada Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba supaya permasalahan di antaranya keduanya segera diselesaikan dengan cepat demi pembangunan Malut.

“Pak Gubernur harus panggil dan tanya apa masalahnya supaya ini selesai,” katanya.

“Yang pasti, ibarat luka pasti meninggalkan bekas jadi lama baru hilang,” lanjut Kuntu.

Muliadi Tutupoho, Kepala Biro Protokoler Kerjasama dan Komunikasi Publik Setda Provinsi Malut menjelaskan, ketidakhadiran Wagub M Al Yasin Ali karena berhalangan.

“Itu sudah dilakukan koordinasi. Awalnya beliau berkenaan hadir, tapi ada agenda check up kesehatan makanya berhalangan (untuk hadir di acara HUT Provinsi Malut),” kata Muliadi.

Mantan Ketua KPU itu membantah adanya informasi ketidakharmonisan antara gubernur dan wagub. Menurutnya, polemik itu tidak benar karena hubungan keduanya baik-baik.

Khaira Ir Djailani
Author