Rekomendasi Partai Golkar terhadap bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah di Pilkada Serentak 2020, dipastikan keluar secara nasional pada bulan Juni mendatang.
Hal itu, disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Roem Kono, saat disambangi usai pengukuhan Pengurus Ormas MKGR Maluku Utara, di Ternate, Jumat, 21 Februari 2020.
Ketua Ormas MKGR itu mengemukakan, semua bakal calon yang sudah mendaftar di DPD II Golkar memiliki peluang yang sama. Baik kader partai Golkar maupun bukan kader.
“Jadi rekomendasi Partai Golkar di pilkada ini menggunakan sistem penjaringan. Penjaringan dilakukan oleh DPD II menyalurkan ke DPD I, kemudian DPD I akan meneruskan ke DPP dan DPP akan menurunkan survei untuk setiap bakal calon yang mendaftar,” kata Roem.
Ia menyatakan, dari survei yang dilakukan Partai Golkar nantinya, yang akan keluar dua per tiga calon. “Paling besar hasil survei itu yang akan jadi (diberi rekomendasi),” jelasnya.
Roem menegaskan, kader Partai Golkar yang diutamakan adalah yang memiliki hasil survei tertinggi dari calon yang disurvei.
“Kalau sesuai survei, kader partai beda 5 persen dengan calon lain maka dia yang akan keluar rekomendasi. Tapi kalau calon lain bisa mencapai sampai 20 persen lebih tinggi dari kader partai sendiri maupun calon lainnya maka dia yang akan dipilih,” tambah Roem.
“Ini karena kita mau menang,” lanjutnya.
Di Provinsi Maluku Utara, pada Pilkada 2020 terdapat 8 kabupaten kota yang menggelar pilkada secara serentak bersamaan dengan 270 daerah lainnya di Indonesia. Dari 8 kabupaten kota itu, terdapat beberapa kader Golkar Malut yang maju dalam bursa calon.
