IDI Maluku Utara Anjurkan Sekolah Jangan Dulu Dibuka

Avatar photo
Dokter Alvia Assagaf. (Irawan Lila)

Jumlah kasus positif virus corona di wilayah Maluku Utara masih terus bertambah. Hingga 3 Juli 2020, pukul 18.00, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 ini sudah mencapai 950 orang.

Melihat tren kasus yang masih bertambah setiap hari di wilayah provinsi kepulauan ini, Ikatan Dokter Indonesia Maluku Utara menganjurkan sekolah jangan dulu dibuka.

Ini disampaikan Ketua Ikatan Dokter Indonesia atau IDI Maluku Utara, dr Alvia Assagaf, ketika disambangi, usai merilis perkembangan kasus virus corona di Malut, Jumat sore kemarin.

Alvia menyatakan, hingga saat ini, anak-anak usia sekolah dasar hingga balita usia 4 bulan mulai terkonfirmasi positif terpapar corona.

“Yang cukup banyak pada usia SD,” ujar Alvia.

Pelayanan Imunisasi Menurun

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Maluku Utara itu mengemukakan, pandemi virus corona yang melanda Indonesia dalam kurun waktu 5 bulan ini telah berdampak serius pada kegiatan pelayanan imunisasi di sebagian besar daerah di Tanah Air. Bahkan dalam kurun waktu 5 bulan tersebut, pelayanan imunisasi pada anak mengalami penurunan 58 persen.

Ia mengatakan kondisi ini dipicu saat diberlakukannya new normal atau adaptasi kebiasaan baru sehingga untuk pelayanan imunisasi mau tidak mau harus disesuaikan.

“Membatasi kerumunan salah satunya. Sementara tempat imunisasi biasanya dilakukan di setiap Posyandu. Tetapi dilihat kali ini kegiatan Posyandu berkurang bahkan ada yang sama sekali tidak melakukan kegiatan mengumpulkan ibu dan bayi balita,” katanya.

Bahkan, lanjut Alvia, pihak Puskesmas mencari cara agar bayi tetap mendapatkan imunisasi dengan melakukan sistem pelayanan dari rumah ke rumah dengan protokol kesehatan.

“Juga ada Puskesmas yang menggunakan mobil ambulans untuk mendatangi ibu dan bayi. Ini merupakan langkah yang diambil agar bayi tetap mendapatkan imunisasi,” katanya.

Meski sudah ada upaya pelayanan dari pihak Puskesmas ini, namun kata Alvia, Petugas Puskesmas yang mendatangi ibu dan bayi justru menimbulkan kecemasan baru.

“Tak sedikit orang tua yang ragu, jangan sampai melakukan kontak dengan anak sehingga ada juga yang tidak imunisasi,” tambahnya.

Padahal, menurut Alvia, jika anak tidak dilakukan imunisasi secara lengkap, ditakutkan anak terinfeksi berat hingga terjangkit penyakit seperti TCC, Polio, Hepatitis dan lainnya.

“Karena (penyakit-penyakit) ini sangat rentan terhadap anak-anak,” sambungnya.

Irawan Lila
Author