Buang Sampah Sembarangan di Ibu Kota Maluku Utara Masih Terjadi

Avatar photo
Sampah di Bundaran Sofifi. (Arifin Udin)

Sofifi adalah sebuah ibu kota di Maluku Utara. Secara perlahan sudah mulai ditempatkan puluhan bangunan gedung pemerintahan milik Pemerintah Provinsi Maluku Utara.

Sayangnya kondisi ibu kota yang berada di Kelurahan Sofifi ini, belum sepenuhnya menjadi sebuah kota selayaknya kota-kota lain yang ditetapkan sebagai ibu kota provinsi.

BACA JUGA

Kantor DPRD Maluku Utara Jadi Sasaran Pembuangan Sampah Busuk

Begitu pun dengan kebersihan lingkungannya. Di beberapa tempat yang menjadi ikon ibu kota ini justru dipenuhi ratusan jenis sampah berserakan. Kondisi ini dipicu akibat kesadaran warga akan kebersihan masih minim dan tidak ada penyediaan tempat sampah.

Adanya sampah yang berserakan di beberapa titik pusat ibu kota ini membuat warga yang menyadari akan pentingnya kebersihan lingkungan turun melakukan aksi bersih-bersih.

Pengamatan kieraha.com, aksi bersih-bersih ini difokuskan di seputaran Bundaran Sofifi.

Arifin Udin, salah satu warga Balbar, mengatakan aksi bersih ini dilakukan karena adanya keprihatinan sekelompok warga yang tidak rela melihat Sofifi sebagai ibu kota dipenuhi sampah.

“Sampah plastik yang berserakan di sini (Bundaran Sofifi) berasal dari hasil jajanan warga yang menikmati suasana malam di bundaran,” kata Arifin, kepada kieraha.com, Minggu 15 November 2020.

Aksi bersih-bersih sampah ini dimulai sejak pukul 15.00 sampai dengan pukul 18.00 WIT.

“Dengan perlengkapan seadanya yang dibawa dari rumah, kami membersihkan setiap sampah yang berserakan di bundaran dan sekitarnya,” lanjut Arifin.

Aksi warga membersihkan sampah. (Arifin Udin)

Arifin berharap, ada kesadaran warga yang masih buang sampah sembarangan. Ia mengajak kepada seluruh warga masyarakat ini agar bersama-sama menjaga kebersihan Sofifi.

“Perilaku membuang sampah sembarangan ini harus diubah karena hanya akan merusak pemandangan Sofifi yang kita cintai. Karena itu, Sofifi sebagai daerah kita maka sepantasnya untuk bersama-sama kita jaga, yang itu dimulai dari kebersihannya,” ujar Arifin.

Selain itu, Arifin berharap adanya perhatian dari pemerintah provinsi dan Kota Tidore.

“Peran pemerintah ini sangat dibutuhkan, karena ketersediaan tempat sampah yang menjadi tanggung jawab pemerintah tidak disediakan sehingga permasalahan sampah berserakan seperti ini masih terjadi.”

“Harapan kami dari aksi bersih-bersih ini bisa diteladani masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan di Sofifi,” sambungnya. (kr1) *

Apriyanto Latukau
Author