Banyak Sampah Masih Berserakan di Jalan 40 Sofifi Maluku Utara

Avatar photo
Sampah berserakan di Sofifi. (Apriyanto Latukau)

Ratusan jenis sampah masih ditemukan berserakan di Jalan 40, Sofifi, Ibu Kota Provinsi Maluku Utara, Senin 1 Februari 2021. Sampah yang berserakan ini didominasi sampah plastik yang berasal dari sisa kebutuhan rumah tangga seperti botol, pembungkus makanan, dan popok bayi.

Endang Syamsudin, warga Desa Balbar yang setiap saat melewati jalan tersebut, mengaku, gerah dengan sampah yang dibiarkan berserakan di jalan utama ibu kota provinsi.

BACA JUGA Sampah Menggunung hingga Terumbu Karang Rusak

“Saya lihat sampah ini sudah 1 minggu tidak diangkut,” kata Endang, begitu disambangi.

Ia berharap, pemerintah setempat agar lebih memperhatikan keberadaan sampah di Sofifi.

BACA JUGA  Asal Muasal Uang yang Disetor Terdakwa Korupsi ke Gubernur Maluku Utara

“Minimal ada bak sampah supaya masyarakat tau di mana sampah harus dibuang,” katanya.

Kepala UPTD Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Tidore Kepulauan, Ernawati M Taher menyatakan, sampah yang ditemukan berserakan di Sofifi dapat terjadi karena keterbatasan fasilitas untuk menangani sampah dari limbah rumah tangga tersebut.

“Untuk penanganan sampah di sini (Sofifi), UPTD hanya memiliki 2 bak sampah, 1 unit mobil angkut dan 8 orang tenaga kerja. Sehingga perlu penambahan fasilitas berupa bak sampah dan mobil pengangkut,” kata Ernawati, begitu disambangi, Senin siang.

Ia menyatakan, usulan penambahan fasilitas itu sudah disampaikan dalam Musrenbang bulan September 2020. Namun kebutuhan kebersihan lingkungan ini belum terealisasi.

Meski begitu lokasi yang ditemukan banyak sampah berserakan ini akan ditempatkan bak penampung sampah.

BACA JUGA  Asal Muasal Uang yang Disetor Terdakwa Korupsi ke Gubernur Maluku Utara

“Nanti saya perintahkan kepada petugas agar meletakkan bak sampah di situ. Dan kepada warga masyarakat agar mengumpulkan sampahnya di sekitar bak sampah karena pengangkutan sampah dilakukan setiap hari Senin, Rabu, dan Jumat,” sambung Ernawati.

Apriyanto Latukau