Agar Anak-Anak Tidore Jadi Generasi Emas di Masa Depan

Avatar photo
Bunda PAUD Safia Ali Ibrahim bersama Ketua Pokja Bunda PAUD Kota Tidore Rahmawaty Muhammad Sinen/kieraha.com

Bunda PAUD Kota Tidore Kepulauan, Safia Ali Ibrahim mengemukakan, kekerasan pada anak menjadi persoalan yang kerap ditemukan dalam kehidupan saat ini, baik dalam lingkup keluarga, pendidikan, teman sebaya, sampai di lingkungan masyarakat.

“Berbagai macam kekerasan, baik itu fisik, psikis, eksploitasi ekonomi, atau seksual, akan mengganggu tumbuh kembang anak. Bahkan, kekerasan terhadap anak, akan melahirkan rantai kekerasan baru yang kemudian menjadi lingkaran setan,” ucap Safia, saat memberikan sambutan pada acara Sosialisasi Anti Kekerasan Anak, di Aula SMA Negeri I Kota Tidore, Jumat 17 November 2023.

Kegiatan sosialisasi dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2023 ini, lanjut Safia, ketika anak mendapatkan kekerasan, maka anak bisa mengulangi perbuatan kekerasan itu di masa depannya. Masalah ini, kata Safia,juga akan mengancam kehidupan dan masa depan anak-anak yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan bangsa, sehingga masalah kekerasan terhadap anak harus dapat ditanggulangi secara menyeluruh

“Langkah yang harus dilakukan oleh para bunda adalah memberikan pendidikan anti kekerasan terhadap anak, yangmenjadi sebuah keharusan dan komitmen bagi penyelenggara pendidikan bersama Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat untuk melindungi anak-anak dari kekerasan. Dan ini sangat penting untuk menyiapkan generasi-genrasi emas ke depan,” ujarnya.

Safia berpesan, kepada para pendidik PAUD di Tidore untuk selalu menggali berbagai potensi yang ada pada anak sejak usia dini, sehingga generasi ini tumbuh menjadi generasi emas calon pemimpin bangsa nanti.

BACA JUGA Hari Nusantara di Tidore Bakal Pecahkan Rekor Muri

“Kita sadari bersama, menjadi Guru PAUD tidaklah mudah, tanggung jawab berat berada pada pundak ibu-ibu semua, supaya anak usia dini bisa melanjutkan pendidikan secara baik dan menjadi manusia Indonesia yang berkualitas, karena Guru PAUD tidak hanya sebagai pendamping, tapi mentransfer tata nilai substansi, karakter, yang hidup di negara kita. Dan  juga harus menggali  potensi dan  multi talenta yang ada di anak-anak kita. Saya juga berharap dengan kegiatan sosialisasi ini  para pendidik PAUD bisa mengembangkan diri, memperkaya ilmu dalam mendidik, menanamkan pendidikan anti kekerasan, serta mendampingi anak-anak dengan baik,” tambahnya.

Kegiatan sosialisasi ini digelar oleh Pengurus Wilayah Himpunan Anak Usia Dini atau Himpaudi Provinsi Maluku Utara bekerjasama dengan Pengurus Daerah Himpaudi Kota Tidore. Kegiatan sosialisasi ini dibuka oleh Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum, Rudi Ipaenin dan dihadiri Ketua Himpaudi Malut Andi Agustan, Ketua Pokja Bunda PAUD Rahmawaty Muhammad Sinen, serta Ketua III Tim Penggerak PKK Ferawati Abdurahman Arsyad dan perwakilan Forkopimda Tidore. *