Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Tidore Kepulauan, Taher Husain bersama pimpinan OPD terkait di lingkup Pemkot setempat, mengikuti Rapat Koordinasi atau Rakor Pengendalian Inflasi 2024, Senin 25 Maret.
Rakor yang berlangsung secara virtual ini dipimpin oleh Irjen Kemendagri RI, Tomsi Tohir. Dalam kesempatan tersebut, Tomsi mengimbau kepada 214 Pemerintah Daerah yang sama sekali tidak melakukan upaya-upaya konkret dalam penanganan inflasi ini, agar segera melaksanakannya dengan maksimal sesuai arahan Mendagri.
“Enam upaya konkret ini yaitu melaksanakan operasi pasar murah, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang, kerja sama dengan daerah penghasil komoditas untuk kelancaran pasokan, gerakan menanam, merealisasi BTT dan dukungan transportasi dari ABBD. Kami juga mengimbau agar operasi pasar benar-benar dilaksanakan dengan sebenar-benarnya dan dilaksanakan terus menerus supaya berdampak,” ujarnya.
Usai mengikuti Rakor tersebut, Taher Husain juga mengemukakan, Indeks Perkembangan Harga (IPH) Kota Tidore Kepulauan mengalami tren positif pada posisi minus 2,65 persen.
“Untuk kondisi harga komoditas di Kota Tidore Kepulauan periode satu minggu kemarin alhamdulillah terkendali, hanya ada beberapa komoditas yang bergerak naik seperti bawang merah, bawang putih, telur dan beras,” ujarnya.
Sebelumnya, dalam Rakor tersebut Deputi Bidang Stastistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini juga menyampaikan, kelompok yang biasanya menyumbang andil inflasi pada momen Ramadan dan Lebaran Idul Fitri adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, serta kelompok transportasi.
Ia mengajak semua Pemda agar mewaspadai kenaikan harga pada kelompok ini, seperti minyak goreng, daging ayam ras, telur ayam ras dan bawang putih
“Secara nasional, perkembangan harga di minggu ketiga Maret ini cendurung stabil, ini ditunjukkan dari relatif tidak berubahnya jumlah Kabupaten Kota yang mengalami kenaikan dan penurunan IPH,” sambungnya. *