Jojau Kesultanan Tidore, H Amin Faruk sepakat dengan kebijakan Pemerintah Kota Tidore terkait pergeseran hari pasar dari Jumat ke Sabtu dalam rangka mendukung Tidore sebagai Kota Santri. Dukungan serupa juga datang dari Ketua MUI Kota Tidore, Ustadz H Saleh Yasin.
Dukungan kedua tokoh itu disampaikan lewat Rapat Sosialisasi Rencana Pindah Hari Pasar, di Kantor Walikota Tidore, Senin 13 Maret 2023.
BACA JUGA Wali Kota Tidore Ajak Warga Sukseskan Coklit Data Pemilih 2024
Amin Faruk berharap, camat dan lurah terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Semua ini torang pe tanggung jawab untuk sosialisasikan. Jadi, yang saya mohon agar jangan tunggu bola datang, jemput bola sudah. Ini lurah-lurah saya kase inga saja, saya ini senior (mantan lurah), jadi jangan tunggu tunggu perintah wali kota baru ngoni bikin, jemput bola karena itu bagian dari amal untuk keselamatan orang banyak,” ucap Amin.
Ketua MUI Ustadz H Saleh Yasin menyebutkan, niat baik pemerintah kota dalam pergeseran hari pasar di Pulau Tidore perlu disambut baik karena Tidore adalah daerah mayoritas muslim.
“Pemberlakuan hari pasar dari Jumat ke Sabtu saya sarankan agar diawasi juga oleh petugas Satpol PP untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” lanjutnya.
BACA JUGA Tidore Bersiap Menuju Kota Santri
Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembagunan Setda Kota Tidore Taher Husain menambahkan, hasil rapat tersebut telah memutuskan pergeseran hari pasar dari Jumat ke Sabtu akan dimulai pada 25 Maret 2023 atau minggu pertama Bulan Suci Ramadan 1444 H.
“Para camat dan lurah untuk menyampaikan informasi ini melalui forum Jumat di seluruh tempat ibadah yang ada di Pulau Tidore. Informasi ini akan diikuti juga dengan Edaran Wali Kota kepada masyarakat. Bahwa kebijakan pergeseran hari pasar dari Jumat ke Sabtu ini hanya berlaku untuk Pulau Tidore dan tidak untuk daratan Oba,” jelasnya. *
Ikuti juga berita tv kieraha di Google News