Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS Kota Tidore Kepulauan, menggelar evaluasi program percepatan penurunan stunting di seluruh kecamatan.
Evaluasi ini dimulai dari empat Kecamatan di Daratan Oba dan kemudian dilanjutkan di empat Kecamatan wilayah Pulau Tidore.
Hadir Sekretaris Dinas PUPR Kamaria Fabanyo, Kasi Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Salma M Saleh, Penyuluh Sosial Dinsos Mursalin Arsyad, Teknik Tata Bangunan Bidang Perumahan PUPR M Zaerin, perwakilan Bapperida, Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan, camat, kepala desa, kapus, serta Kader Posyandu dan Bidan Desa.
Taher Husain, Asisten Sekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Tidore berharap, komitmen semua pihak dalam rangka percepatan penurunan stunting di wilayah Kota setempat.
“Kolaborasi yang telah berjalan ini perlu ditingkatkan lagi karena pada tahun 2023 isu stunting di Tidore Kepulauan masih cukup luar biasa,” kata Taher selaku koordinator, Kamis 3 Oktober 2024.
Taher menyatakan, melalui komitmen zero stunting Kota Tidore Kepulauan, ini menjadi tanggungjawab semua pihak agar strategi dan skema yang akan dilakukan pada 2024-2025 bisa dijalankan dari sekarang, dengan melibatkan para camat, lurah dan kepala desa.
Sekretaris Dinas P2KBP3A Kota Tidore Kepulauan Sukma Albanjar menyampaikan, evaluasi TPPS kali ini terdapat pemaparan data angka prevalensi stunting di Oba dan Oba Selatan.
“Data ini terus mengalami perkembangan karena angka prevalensi stunting di Kota Tidore Kepulauan bervariasi dari Desa satu ke Desa yang lain, ada yang turun dan ada pula sasarannya masih cukup tinggi. Untuk itu di akhir tahun 2024 ini, kita berharap target yang dicapai akan semakin baik, karena menurut data Survei Kesehatan Indonesia kita naik, sementara menurut data ePPGBM kita turun,” sambungnya. *