Tentang Kapal Juan Sebastian de Elcano yang Kembali Berlabuh di Tidore

Avatar photo
Juan Sebastian Elcano di Perairan Tidore. (Kieraha.com)

Kapal Latih Spanyol Juan Sebastian de Elcano, tiba di Perairan Tidore, Maluku Utara, Sabtu 27 Maret 2021. Kedatangan kapal latih AL yang ditumpangi 270 orang tersebut merupakan salah satu rangkaian kegiatan dari peringatan 500 tahun perjalanan Kapal Juan Sebastian de Elcano mengelilingi dunia hingga singgah di Tidore pada tahun 1521.

Kapal yang memiliki panjang 113 meter atau 371 kaki ini adalah kapal layar terbesar ketiga di dunia. Kapal ini tercatat telah berlayar mencakupi lebih dari 2.000.000 mil laut.

BACA JUGA Dubes Spanyol Pastikan Kapal JS de Elcano Berlabuh di Perairan Malut

BACA JUGA  Wali Kota Tidore Berharap BRI Soasio Terus Tingkatkan Kerjasama

Pengamatan kieraha.com, setelah kapal layar ini tiba di Perairan Maluku Utara, tampak arak-arakan penyambutan dari pemerintah daerah dan pihak Kesultanan Tidore dari Perairan Rum menuju Mareku. Kapal tersebut kemudian dikawal oleh 12 Kapal Kagunga Sultan dan Kapal Juanga Hongi Kesultanan Tidore menuju Perairan Pantai Tugulufa.

Ali Ibrahim, Wali Kota Tidore, saat melakukan penjemputan kapal tersebut, mengatakan, Tidore adalah pulau rempah dunia, penghasil pala, merica dan cengkeh yang menggoda.

BACA JUGA Tentang Kota Seribu Benteng Portugis dan Belanda di Maluku Utara

“Ia menggoda Eropa dan dunia dan sangat terkenal pada 15 abad silam. Daerah penghasil rempah ini mengubah pertikaian politik dan ekonomi Portugis dan Spanyol. Menyimpan cerita penaklukan, perang dan ketegangan. Tidore Castiglia merupakan tanda pertalian dengan raja Spanyol,” ujar Ali.

BACA JUGA  Asal Muasal Uang yang Disetor Terdakwa Korupsi ke Gubernur Maluku Utara
500 Tahun yang Lalu
Repilka Kapal Juan Sebastian de Elcano saat diarak oleh Kapal Juanga Hongi Kesultanan Tidore. (kieraha.com)
Repilka Kapal Juan Sebastian de Elcano saat diarak oleh Kapal Juanga Hongi Kesultanan Tidore. (kieraha.com)

Ali menceritakan, pada 500 tahun yang lalu, sejarah dan peta bumi saling membentuk dan saling mengecoh. Tidore lah negeri maritim yang menegaskan bumi itu bulat. Tidore, lanjut Ali, membuka cerita sejarah Magelhaens dan de Elcano yang berlayar dari Eropa ke barat menuju Asia. Pertamakali melayari samudera pasifik hingga berlabuh dan sandar di Tidore, negeri Kie Raha kala itu.

“Fernando de Magelhaens wafat di Philipina, lalu dilanjutkan oleh de Elcano bersama anggota armadanya dan berhasil singgah di Pulau Tidore pada 8 November 1521 dan diterima oleh Sultan Al Mansyur,” lanjutnya.

Apriyanto Latukau

BACA JUGA  26 Tim Siap Berlaga di Indonesiana Futsal Tournament II