Lomba Mancing Internasional di Widi Ramah Lingkungan

Avatar photo

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Maluku Utara Buyung Radjiloen mengemukakan, penyelenggaraan event Widi International Fishing Tournament di Kabupaten Halmahera Selatan, tetap mengedepankan prinsip konservasi.

Dia mengatakan kegiatan lomba mancing internasional atau WIFT itu tidak merusak lingkungan. Daerah itu sudah masuk kawasan konservasi perikanan daerah.

“Kita tentu dengan prinsip mengedepankan apa yang sudah ada di daerah ini. Yang mana pada event ini sangat ramah lingkungan,” kata Buyung saat dikonfirmasi KIERAHA.com di lantai tiga kantor gubernur Maluku Utara, Jalan Raya Lintas Halmahera, Puncak Gosale, Selasa, 10 Oktober 2017.

BACA JUGA

5 Pulau di Maluku Utara Masuk Kawasan Konservasi

Impian Jokowi Soal Maluku Utara Setelah Lomba WIFT di Halmahera

Mengintip Nasib Nelayan di Pulau ‘Surga’ Halmahera

Buyung mengatakan, pada pelaksanaan lomba mancing tersebut, para pemancing juga diajarkan tentang cara-cara menangkap ikan yang baik. Bahkan setiap pemancing dilarang menangkap ikan di jarak 10 kilometer dari batas laut.

“Juga untuk satu peserta hanya bisa menangkap 3 ekor dari salah satu jenis ikan yang dilombakan. Begitu pula dengan kapal yang mengangkut peserta mancing tidak boleh membuang jangkar di laut. Itu yang kita terapkan dalam event ini. Dan tidak bisa lebih karena konsep konservasi didorong dalam lomba ini untuk menjaga kelestarian sumber daya ikan di Kepulauan Widi,” kata Buyung.

Spot Ikan di Widi

Buyung mengatakan spot ikan yang diincar para peserta mancing internasional di Widi tersebar di seluruh perairan setempat.

Keceriaan Anak dalam candaan alam di Pulau Widi

“Ini berdasarkan hasil tim advisor fishing. Mereka sudah turun mengecek dan menyimpulkan seluruh lokasi ikan tersebar di perairan Widi. Sehingga peserta mancing bisa memilih spot apa saja yang sesuai.”

“Untuk jenis ikan yang ada di Kepulauan Widi jika dibandingkan dengan Malaysia, di Widi lebih banyak. Kalau di Malaysia lebih condong ke ikan marlin, di Pulau Widi semua jenis yang diincar pemancing tersedia. Ada tuna gigi anjing, marlin, tuna, dolphin, dollar, mandarin, bobara, sniper ruby dan lainnya yang dicari pemancing ada di Widi.”

“Karena itu diistilahkan Maluku Utara adalah supermarketnya ikan. Untuk Indonesia, selain Maluku Utara juga ada 2 wilayah, yaitu Palu dan Lampung. Tetapi di sana hanya ikan bobara dan sniper ruby. Sementara Maluku Utara semua jenis ikan ada. Ini yang membuat Maluku Utara punya daya tarik tersendiri bagi komunitas mancing untuk membuat event fishing internasional di sini,” Buyung Radjiloen memungkasi.