3 Korban Tenggelam di Perairan Maluku Utara Resmi Dinyatakan Hilang

Avatar photo
Ilustrasi perahu terbalik dan tenggelam/kieraha.com

Operasi pencarian terhadap ibu dan dua anak gadisnya yang tenggelam dalam insiden kecelakaan longboat, di perairan antara Pulau Obi Halmahera Selatan dan Kepulauan Sula resmi ditutup.

Kepala Kantor SAR Ternate, Iwan Ramdani mengatakan operasi pencarian ini ditutup pada Sabtu, 8 Maret 2025, pukul 19.00 WIT. Ini dilakukan setelah operasi pencarian selama 7 hari tidak menemukan adanya keberadaan para korban.

“Upaya pencarian telah dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur, namun dari hari pertama hingga hari ke tujuh, tim belum berhasil menemukan para korban,” jelasnya.

Ia menyatakan, penutupan Operasi SAR ini dilakukan sesuai SOP Basarnas, di mana operasi hanya dilakukan selama 7 hari.

“Kami juga telah berkoordinasi dengan keluarga korban. Dan dari pihak keluarga telah mengikhlaskan maka korban dinyatakan hilang. Namun apabila ada tanda-tanda ditemukannya korban maka operasi SAR akan kami buka kembali,” katanya.

Informasi lainnya juga telah disampaikan melalui pemapelan kepada pihak terkait, juga kapal serta para nelayan, apabila melintas di perairan tersebut dan melihat atau menemukan ketiga korban agar segera melapor ke Tim SAR.

BACA JUGA Ibu dan Dua Anak Gadis Masih Hilang di Perairan Maluku Utara

Dalam peristiwa longboat tenggelam ini terdapat sebanyak 7 korban. Pada pencarian hari pertama menemukan 4 orang selamat dan 3 korban lainnya hingga saat ini belum ditemukan.

Korban selamat adalah Rahman La Muhamat (38), La Kasi (40), Wa Asadria (42), dan Nidar (16). Sementara korban hilang adalah Astusi (40) dan dua orang putrinya Nurul (17) dan Mila (16). *