Proyek pengerjaan tambal sulam jalan ruas pusat kota Ternate yang rusak di wilayah kelurahan mulai dipertanyakan pengguna jalan. Jalan rusak tersebut sejak dibongkar awal Maret kemarin hingga sekarang belum dilakukan perbaikan.
Kerusakan jalan yang tak kunjung diperbaiki berada di depan Gereja Ayam, perempatan Kelurahan Makassar Barat, Kelurahan Maliaro, Ubo Ubo, Lingkungan Sabia, Jalan Facey Sangaji Utara, dan Jati Metro.
BACA JUGA Kepala Dinas ESDM Maluku Utara Nonjob
Jalan tersebut saat dibongkar tidak langsung dihotmix, malah hanya ditambal dengan material split atau kerikil halus. Alhasil kondisi aspal jalan tidak bertahan lama dan lubang jalan kembali menganga dan membahayakan pengguna jalan.
“Lubangnya tambah besar, saat malam banyak pengguna jalan yang terperosot sehingga sangat mengganggu,” ucap Amat, salah satu Ojek Pangkalan di Kelurahan Maliaro, Jumat 18 Maret 2022.
Menurutnya, pelaksana proyek sepertinya tidak punya planning.
“Sebab jalan rusak yang sudah dibongkar tidak langsung dilakukan perbaikan dan malah dibiarkan hingga lubangnya tambah besar,” lanjut Amat.
Rusman Syah, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR Kota Ternate mengatakan, proyek tambal sulam ini tidak langsung dikerjakan karena terkendala Aspal Mixing Plant yang belum disiapkan penyedia.
“Kami kendalanya di AMP (Aspal Mixing Plant), sebab operatornya masih berada di Weda sehingga kami akan cek lagi, bila belum juga maka terpaksa kami akan menambal kembali dengan LPA (split),” kata Rusman.
BACA JUGA Potret Masjid Mewah yang Viral di Kalangan Warga Kota Ternate
Ia mengatakan proyek tambal sulam jalan rusak itu menggunakan APBD kurang lebih senilai Rp 98 juta. Saat ditanya terkait jalan rusak di depan Hotel Sahid, lanjut Rusman tidak termasuk dalam proyek tambal sulam tersebut.
“Jalan Jati Lurus depan Amara (Hotel Sahid) itu paket sendiri dan akan dihotmix secara keseluruhan. Kami juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas keterlambatan perbaikan ini,” tutupnya. *
Zaky Nino
