Jejak Pejuang Merah Putih dari Halmahera Tengah yang Dieksekusi Mati di Ternate

Avatar photo
Tim verifikasi saat berada di makam Haji Salahuddin bin Talabuddin, di Pekuburan Islam, Kelurahan Kampung Makassar Barat, Ternate Tengah. (kieraha.com/Ismail Adji)

Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Pusat melakukan proses verifikasi usulan Calon Pahlawan Nasional dari Maluku Utara, Haji Salahuddin bin Talabuddin. Verifikasi jejak pejuang yang mengusir penjajah di Halmahera Tengah ini dilakukan di Kota Ternate, Sabtu, 23 Juli 2022.

Verifikasi tersebut merupakan salah satu syarat pengajuan gelar Pahlawan Nasional. Dalam pengajuan terdapat naskah akademik yang menyebutkan untuk itu dilakukan verifikasi.

BACA JUGA Tentang Sang Penakluk dari Ternate yang Terima Gelar Pahlawan Nasional

Tim peneliti yang dipimpin oleh Prof Mukhlis Paeni ini mengunjungi makam Haji Salahuddin bin Talabuddin, di Pekuburan Islam, Kelurahan Kampung Makassar Barat, Ternate Tengah.

Tim selanjutnya mengunjungi lokasi yang menjadi tempat dieksekusinya Haji Salahuddin oleh VOC Belanda pada 1948 yang kini sudah menjadi Markas Kompi D Raider 732 Banau di Ternate. Verifikasi terakhir dilakukan dengan mengunjungi Kantor Kelurahan Salahuddin dan berakhir di Benteng Orange yang menjadi lokasi ditahannya Haji Salahuddin bin Talabuddin.

Haji Salahuddin Bin Talabuddin lahir di Patani. Sosok ini merupakan pejuang merah putih di Halmahera Tengah yang diasingkan ke Ternate kemudian dieksekusi mati oleh VOC Belanda.

Prof Mukhlis Paeni, Ketua Tim Peneliti usulan Calon Pahlawan Nasional Haji Salahuddin bin Talabuddin sebagai Pahlawan Nasional menyebutkan, tahapan verifikasi yang dilakukan ini untuk memenuhi salah satu tahapan pengajuan seseorang mendapat gelar pahlawan.

“Kita semua berharap semoga ini bisa gol dan dengan begitu Maluku Utara juga memiliki Pahlawan Nasional Haji Salahuddin bin Talabuddin,” ujarnya.

Setelah proses yang dilakukan ini, lanjut Mukhlis, tim akan kembali melakukan verifikasi faktual di Kecamatan Patani dan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah.

“Di Patani itu ada tempat kelahiran Salahuddin yang ada di Gemia. Kemudian sentra pergerakan Salahuddin dan lokasi pemberontakan di Wailegi, kemudian di Tanjung Ngolopopo, tempat pertama kali pengibaran bendera merah putih pada 1941,” tambahnya. *

Yadi Ismail