Tidore  

Ternyata Ini yang Membuat Wawali Tidore Bangun Rumah Ibu 5 Anak di Oba Utara

Avatar photo
Wawali Tidore Muhammad Sinen saat melihat langsung kondisi rumah tidak layak huni milik salah satu warga, di Desa Akekolano, Oba Utara, Senin 29 Juli 2024/kieraha.com

Kehidupan seorang Ibu Rumah Tangga di Desa Akekolano, Kecamatan Oba Utara, menarik perhatian Wakil Walikota Tidore Kepulauan, Muhammad Sinen. Betapa tidak, perempuan 54 tahun itu bertahan hidup bersama kelima anak kandungnya yang masih kecil, di sebuah gubuk yang beratapkan terpal, berdinding bambu dan triplek serta beralaskan tanah.

Akibat keterbatasan ekonomi, ibu bernama Novince Pudi ini harus menggunakan baliho yang berukuran kurang lebih 2×4 meter untuk dijadikan dinding kamar. Sementara di bagian dapur dibiarkan terbuka begitu saja tanpa pembatas dinding.

Novince menceritakan, kalau dirinya bersama 5 anaknya ini sudah tinggal di gubuk tersebut selama kurang lebih satu minggu. Sebelumnya, Novince dan anak-anaknya tinggal di rumah kosong yang terletak di RT01 Desa Akekolano. Hanya saja, setelah pemiliknya datang, ia bersama anaknya kemudian keluar dan membangun sebuah gubuk, tepatnya di belakang rumah tersebut untuk dijadikan tempat tinggal.

“Saya aslinya orang Akekolano, dari kecil saya tinggal di kampung sini, hanya saja saat kerusuhan waktu itu, kami kemudian dilarikan ke Tobelo dan habis itu pindah ke Manado. Setelah kami balik dari Manado, kami sudah tidak punya rumah dan kami tinggal di rumah kosong milik warga Akekolano, namun karena pemiliknya sudah datang sehingga kami harus keluar dan bikin rumah (gubuk) ini,” jelasnya, Senin, 29 Juli 2024.

Melihat kondisi rumah dan kehidupan ibu lima anak tersebut, Wawali Tidore Muhammad Sinen ikut tersentuh, dan berniat akan membangun rumah permanen milik Novince dan anak-anaknya itu.

“Setelah saya kembali dari Jakarta, saya akan membangun rumah mereka dengan model tiga kamar. Rumahnya ini saya bangun beton dan permanen,” ucap Sinen.

Niatan membangun rumah milik Novince ini dikarenakan kisahnya mengingatkan perjalanan hidup Muhammad Sinen pada tahun 1981. Di mana pada masa itu, Muhammad Sinen dan keempat adiknya serta ibunya pernah diusir dari rumah keluarga mereka di Maitara, Tidore Utara. Kisah pilu penuh duka itu, lantas membuat Muhammad Sinen tak mau melihat Ibu Novince harus mengalami kesusahan yang sama seperti dirinya kala itu.

Kepedulian Muhammad Sinen dalam membantu warga kurang mampu untuk pembangunan rumah, bukan saja baru pertama kali, melainkan sudah berulang kali dia lakukan.

“Sebagai pemimpin sudah menjadi tanggungjawab saya untuk melihat orang yang tidak mampu. Saya lakukan hal ini karena hati saya juga ikut tergerak,” tuturnya.

Melihat kebaikan Muhammad Sinen, Novince lantas mengucapkan banyak terimakasih atas kepedulian yang diberikan. Ia pun merasa sangat bahagia karena akan dihadiahkan sebuah rumah oleh Wakil Walikota Tidore Kepulauan dua periode itu. *