Cerita Petani Ubi Asal Kayoa Naik Haji Setelah Menabung Puluhan Tahun

Avatar photo

Seorang Jemaah Calon Haji (JCH) 2017 kloter 11 asal Halmahera Selatan, Maluku Utara, berhaji setelah puluhan tahun menabung dari hasil panen kebun ubi kayu dan pisang. Lelaki 66 tahun itu bernama Abdul Rahman Gafur Yusuf.

Hasil panen dari berkebun itu ia kumpulkan untuk naik haji bersama istrinya, Mariana. Hanya saja sang istri meninggal empat bulan setelah mendaftar haji.

Keseharian Abdul Rahman hanya mengurus kebunnya sejak pensiun sebagai Pengawas TK dan SD di Desa Bajo, Kecamatan Kayoa, Halmahera Selatan.

BACA JUGA

Kuota Calon Jemaah Haji Maluku Utara Bertambah

Tidore Jadi Contoh Pengurusan Jemaah Haji di Maluku Utara

Makna Togal Bagi Orang Makean

Niatnya yang ingin naik haji, membuatnya semangat untuk bekerja keras meski usianya kepala enam. Ia yakin, akan naik haji dengan hasil kebunnya tersebut.

“Saya mendaftar sama istri pada 2012 lalu. Tapi istri saya meninggal. Terpaksa saya berangkat sendiri. Kalau mau naik haji, harus ada niat. Insya Allah akan tercapai,” ujar Abdul Rahman saat ditemui di Asrama Haji Sudiang, beberapa waktu lalu.

Meski memiliki enam orang anak, empat di antaranya pria, namun Abdul Rahman tetap berusaha mandiri. Ia tak mau membebani anaknya demi niat berhaji.

Abdul Rahman menceritakan, hasil panennya sekitar Rp 100 – 200 ribu ia tabung setiap bulannya, sampai cukup untuk biaya haji. Selain berusaha, ia juga tidak pernah berhenti berdoa setiap salat.

“Saya tidak pernah menyangka, kalau tahun ini sudah giliran saya ke Mekkah. Allah telah memanggil. Saya senang bercampur sedih. Istri tidak bisa mendampingi saya,” ucapnya.

Abdul Rahman berpesan, warga yang ingin berhaji harus berniat dan optimis bisa mencapai impiannya. Ia yakin, Allah akan memberikan rejeki yang berlimpah.

Source: Tribun Makassar