200 Anak Yatim di Obi Halmahera Dapat Santunan Paket Lebaran Idul Fitri

Avatar photo
Harita santuni anak yatim di Obi jelang lebaran. (Dok Harita)

Perusahaan pertambangan dan hilirisasi Harita Nickel memberikan santunan kepada 200 anak yatim yang berasal dari 8 desa di Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara.

Santunan berupa paket lebaran tersebut diberikan agar anak-anak yatim dapat merayakan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1442 Hijriah dengan penuh suka cita dan ceria.

BACA JUGA Di Balik Izin Perusahaan Tambang PT Amazing Tabara di Obi Halmahera

Penyerahan santunan langsung dilakukan di masing-masing desa, Sabtu 8 Mei 2021.

Community Development Manager Eksa Santika menyebutkan, penerima santunan terdiri dari 65 anak dari Laiwui, 50 anak dari Jikotamo, 23 anak dari Buton, 6 anak dari Akegula, 46 anak dari Desa Baru dan 10 anak dari Kelo. Juga paket lebaran untuk anak yatim, fakir miskin, dan jompo di Desa Kawasi dan Soligi. Paket ini diterima oleh 150 orang warga Kawasi dan 115 dari Soligi. Mereka yang menerima adalah warga yang berhak.

“Semoga dengan perhatian ini, anak-anak yatim di Kecamatan Obi dapat berlebaran dengan suka cita dan ceria. Program seperti ini bukan yang pertama dan akan terus dilakukan serta dikembangkan,” kata Eksa.

Ia mengatakan selama Bulan Suci Ramadan, Harita telah menggelar beberapa kegiatan bersama masyarakat. Diantaranya Safari Ramadan, bantuan pembangunan Masjid, siraman rohani bersama Ustadz Ali Zainal, dan kegiatan keagamaan lainnya.

“Harita juga mendukung pengembangan usaha mikro di sekitar perusahaan (beroperasi) dengan menggelar Festival Takjil Ramadan,” sebutnya.

BACA JUGA Daftar Daerah di Maluku Utara yang Penduduk Miskinnya Paling Banyak

Festival Takjil ini digelar karena adanya kebutuhan karyawan akan menu berbuka puasa yang beragam, tidak hanya mengandalkan yang disediakan Perusahaan. Guna memenuhi keinginan karyawan, maka Perusahaan memberdayakan masyarakat di sekitar tambang untuk menyediakan dan berjualan makanan berbuka, sambung Eksa.

Pada Festival Ramadan 1442 Hijriah ini, sebanyak 80 usaha mikro ikut serta dari 13 April sampai 10 Mei 2021. Omset rata-rata per hari mencapai Rp 9 juta. Omset tertinggi selama festival mencapai Rp 13 juta lebih dan terendah mencapai Rp 5,6 juta. Kegiatan ini dapat membantu perekonomian masyarakat sekaligus merangsang tumbuhnya usaha mikro di desa wilayah setempat. *

Apriyanto Latukau