Sensasi Dua Pasir di Pulau Dodola

Avatar photo
Pulau Dodola Morotai. (Foto Ekspedisi Indonesia Biru)

Pulau Dodola merupakan gugusan dua pulau kecil di Maluku Utara yang dikelilingi hamparan pantai berpasir putih yang sangat luas. Dua pulau ini dapat terhubung menjadi satu daratan jika air laut mengalami surut. Di Pulau Dodola kaki pengunjung akan dapat menikmati sensasi dua tipe pasir putih, kasar dan halus.

Menikmati pantai dengan pasir putih bersih, mungkin Indonesia memiliki banyak lokasi dari Sabang hingga Merauke. Tapi menikmati pantai dengan pasir putih bersih kesukaan Jenderal MC Arthur-Panglima tentara sekutu pada perang dunia II, tentu tak semua daerah di Indonesia memiliki.

Di Maluku Utara sebuah pulau kecil dengan pasir putih bersih tercatat menjadi tempat istirahat kesukaan jenderal tentara sekutu itu. Iya Pulau Dodola namanya. Sebuah pulau kecil yang berjarak hanya 5 mil dari Kota Daruba, Kabupaten Pulau Morotai. Pulau itu telah menjadi salah satu lokasi destinasi wisata pantai di Maluku Utara.

Jenderal Douglas MacArthur adalah seorang jenderal Amerika Serikat dan Marsekal Lapangan angkatan bersenjata Philipina. Ia adalah Kepala Staf Angkatan Darat AS pada tahun 1930-an dan kemudian berperan penting dalam Perang Dunia ke II. MacArthur mendarat di Pulau Morotai, Maluku Utara tahun 1943.

Secara giografis, pulau Dodola merupakan gugusan dua pulau kecil di Maluku Utara yang dikelilingi hamparan pantai berpasir putih yang sangat luas. Dua pulau ini dapat terhubung menjadi satu daratan jika air laut mengalami surut.

Di pulau Dodola kaki pengunjung akan dapat menikmati sensasi dua tipe pasir putih, kasar dan halus. Bahkan pengunjung bisa bersantai, berenang, memancing dan menyelam. Kala sore tiba, juga akan bisa melihat secara sempurna proses matahari terbenam dengan panorama merah jingga tepat di garis laut.

Selain kelebihan hamparan pasir luas yang menghubungkan satu pulau satu dengan yang lain, letak pulau Dodola yang menghadap samudra pasifik menjadi salah daya tarik tersendiri. Di pulau ini, selain bisa menikmati panorama pantai dan alam, pengunjung dapat bercengkraman ria dengan berbagai jenis ikan hiu.

Jika berkemah di pulau ini, hanya butuh modal jaring dan tombak untuk dapat bertahan hidup. Akan banyak ikan yang dapat dijadiikan kebutuhan makanan.

Pulau Dodola saat ini dijadikan pilihan tempat untuk snorkling dan diving. Keindahan bawah lautnya tidak kalah menawan. Sedikitnya tercatat ada 13 titik penyelaman di tempat ini, termasuk spot penyelaman beberapa kapal dan pesawat perang yang karam milik tentara Jepang dan sekutu pada Perang Dunia ke-2.

Tetapi untuk berwisata di Dodola, Morotai, Maluku Utara, pengunjung harus memperhatikan beberapa barang untuk kebutuhan seperti Sunblock yang dipakai lantaran pulau dodola memiliki cuaca cukup panas. Pengunjung juga jangan lupa untuk membawa Topi dan Kaca Mata Hitam guna menjaga kenyamanan

“Banyak warga di Morotai, Halmahera Utara dan Kota Ternate yang telah menjadikan Dodola sebagai tempat wisata yang wajib untuk dikunjungi. Setiap akhir pekan, pasti selalu ada warga yang berlibur dipulau itu,” kata Mohtar Sibua salah satu warga Morotai

Untuk bisa mencapai Pulau Dodola, dari Kota Ternate, kita bisa mengunakan jalur penerbangan Ternate-Morotai atau bisa mengunakan jalur laut. Tetapi jika kita ingin dengan menjelajahi pulau Halmahera terlebih dahulu, jalur Sofifi-Tobelo- Morotai mungkin yang paling disarankan.

Dari Tobelo kita bisa menggunakan kapal penumpang menuju Daruba, dan melanjutkan dengan menggunakan speedboat menuju Pulau Dodola yang memakan waktu tempuh kurang lebih 20 menit.

Jalur menuju pulau dodola saat ini bahkan tercatat relative lebih mudah ketimbang berwisata di tempat lain di Maluku Utara. Harganya pun terjangkau. Pemerintah Provinsi Maluku Utara sedang berupaya meningkatkan infastruktur untuk menjadikan Dodola sebagai ikon wisata di Indonesia Timur.

“Kami juga berjuang agar investor mau berinvestasi disini. Apalagi selain memiliki panorama indah, dodola juga mempunyai nilai sejarah perang dunia ke II. Karena itu pulau Dodola memang layak disebut sebagai surga. Apalagi pulaunya yang tidak terjamah tangan usil manusia, menjadikan tempat ini begitu cantik,” ujar Anwar Husen, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara.

Budhy Nurgianto
Author