Cerita Miris Mahasiswi Poltekkes Ternate Jadi Korban Pelecehan Seksual

Avatar photo
Gedung Rektorat Poltekkes Ternate. (kieraha.com)

Seorang mahasiswi Kampus Politeknik Kesehatan atau Poltekkes di Kota Ternate mendapat kekerasan seksual dari oknum perawat RSUD Chasan Boesoirie Ternate.

Kronologis kejadian ini bermula saat korban bersama dua orang rekannya melakukan bimbingan pendahuluan di Ruangan IRDA B RSUD setempat pada Sabtu, 26 Agustus 2023, sekitar pukul 11.00 WIT.

Di ruangan tersebut korban ditanya oleh pelaku dengan pernyataan dinas apa, mendengar pertanyaan pelaku, korban kemudian menjawab dinas malam.

Selanjutnya, pelaku yang tak lain adalah Kepala Ruangan IRDA B RSUD Chasan Boesoirie ini meminta korban melakukan bimbingan laporan pendahuluan pada sesi pertama, setiap pertanyaan yang dilontarkan pelaku, korban menjawab sesuai apa yang ditanyakan.

Tak sampai di situ, korban pun mendapat banyak pertanyaan dari pelaku, namun pertanyaan itu tidak terfokus pada materi bimbingan melainkan soal privasi korban.

Bahkan ada pernyataan yang dilontarkan pelaku “Saya nikahkan YM (korban) dengan kepala ruangan.” Tetapi pada posisi itu korban masih menganggap hanya candaan sehingga menanggapinya dengan senyuman.

Dari situ, pelaku kemudian menjalankan aksinya dengan membuka jendela ruangan lalu menujukkan korban pemandangan Gunung Tidore, lalu meminta YM memeluk pelaku, tetapi korban tidak mengikuti perintah pelaku.

Sesaat kemudian pelaku kembali memegang tangan korban dan meminta duduk ke pangkuan, tetapi korban tidak mau, sehingga pelaku menarik korban dan memaksa mengikuti permintaannya.

Karena tidak mengikuti permintaan pelaku, korban lalu disuruh keluar.

Korban kemudian beranjak keluar dan pada saat membuka pintu ruangan, pelaku kemudian menahan korban dan mengatakan “Nanti pikir-pikir yang saya bilang tadi.”

Bagitu keluar, korban merasa trauma dan ketakutan atas perlakuan Kepala Ruangan IRDA B RSUD Chasan Boesoirie ini sehingga menangis dan menceritakan ke rekannya.

Atas dasar pelecehan tersebut, korban bersama rekannya mengadukan ke Prodi dan Rektorat Poltekkes Ternate.

Ridwan Yamko, Direktur Poltekkes Ternate, membenarkan peristiwa tersebut.

“Iya benar, ada peristiwa itu,” jelasnya.

Ridwan menuturkan, setelah mendapat laporan itu, pihak Poltekkes Ternate langsung mengadakan rapat guna mengambil sikap secara kelembagaan.

Dari hasil rapat tersebut, Poltekkes mengambil sikap tegas dan menyurat ke pihak RSUD Chasan Boesoirie Ternate.

Dalam surat itu ditegaskan bahwa Kepala Ruangan IRDA B harus dicopot dari jabatanya serta diberhentikan sebagai Pembimbing Praktikum Mahasiswa.

Merespon hal itu, pihak manajemen RSUD Chasan Boesoirie langsung melakukan rapat dan mengambil sikap sehingga yang bersangkutan telah dicopot.

Kieraha.com berusaha menghubungi Direktur RSUD Chasan Boesoirie Ternate, dr Alwia Assagaf. Namun upaya konfirmasi terkait kasus pelecehan ini belum bersambut. *