Penyebab Angin Kencang di Wilayah Ternate Utara pada 17 November

Avatar photo
Kondisi awan saat angin kencang yang terjadi di Kelurahan Sangaji Utara, Ternate pada 17 November. (Kieraha.com)

BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate kembali menyampaikan peringatan dini angin kencang, serta petir dan diikuti hujan yang berpotensi terjadi di Maluku Utara.

Prakirawan Cuaca BMKG Fahmi Bachdar, ketika dihubungi kieraha.com, mengatakan potensi ini terjadi di wilayah Ternate, Halmahera Barat, Halmahera Selatan dan Halmahera Timur.

“Angin kencang yang sempat terjadi di wilayah Ternate bagian Utara ini biasanya karena ada awan kumulonimbus. Yang itu terjadi karena petir serta diikuti hujan dan angin kencang,” jelas Fahmi, kepada kieraha.com, ketika dihubungi via telepon, Selasa 17 November.

Fahmi mengemukakan, cuaca buruk yang dirasakan warga di Kecamatan Ternate Utara ini karena adanya awan segi. Cuaca ini juga terjadi di beberapa wilayah di Halmahera Barat.

“Ini terjadi dengan disertai hujan lebat, itu sudah menyebar hingga ke Jailolo, Sidangoli. Dan sekarang sedang menyebar ke wilayah Ibu dan sekitar Loloda bagian Selatan,” ucapnya.

Prakiraan cuaca ini akan berlangsung hingga ke wilayah Pulau Morotai, Kepulauan Obi di Halmahera Selatan dan Maba di Halmahera Timur, wilayah Provinsi Maluku Utara.

Potensi Gelombang Tinggi
Prakirawan Cuaca BMKG. (Kieraha.com)

Fahmi menyebutkan, untuk kondisi gelombang perairan laut di wilayah Maluku Utara saat ini masih normal, dengan ketinggian berkisar antara 0,25 hingga 1 meter.

“Ketinggian gelombang yang cukup tinggi berada di jalur Perairan Barat Halmahera dan jalur Perairan Ternate-Bitung,” lanjut Fahmi.

Adanya prakiraan cuaca ini diharapkan kepada masyarakat untuk selalu waspada.

“Bagi warga yang tinggal di daerah bantaran sungai (kalimati) agar lebih berhati-hati dan sering mengupdate informasi perkembangan cuaca BMKG. Begitu juga dengan pengguna jalur pelayaran di wilayah Maluku Utara agar selalu waspada,” sambung Fahmi.

Ia menambahkan, prakiraan cuaca berpotensi berlangsung hingga bulan Maret 2021.

Sahrul Jabidi
Author