2 Remaja Keturunan Belanda Kampanye Malut Sadar Sampah di Aer Tege-tege

Avatar photo

Sebanyak 15 turis dari berbagai negara melakukan kampanye sadar lingkungan di Ternate, Maluku Utara, Sabtu, 14 Oktober 2017. Mereka tergabung dalam Komunitas Bye-bye Plastic bags.

Bye-bye Plastic bags adalah wadah perhimpunan anak-anak muda yang masih berusia belasan tahun. Ada yang berasal dari lokal dan international. Misi yang dibawa komunitas ini menginginkan say no to plastic bags on Maluku Utara.

Turis mancanegara bersama Duta Lingkungan saat menikmati kuliner Maluku Utara

Azis, pendamping turis Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Utara, mengatakan tujuan kampanye sadar lingkungan itu untuk mengedukasi dan berbagi informasi mengenai dampak negatif kantong plastik. Hal ini karena sampah jenis plastik sangat berbahaya bagi kesehatan dan secara langsung berdampak buruk bagi lingkungan.

“Komunitas ini sudah sangat populer di dunia internasional. Mereka pernah diundang oleh PBB untuk presentasi terkait kebersihan lingkungan,” kata Azis kepada KIERAHA.com melalui telepon, Minggu pagi (15/10/2017).

BACA JUGA

Kisah Perawat Karang-Karang Kota Bahari

Tumpukan Sampah di Goto Tidore Resahkan Warga

The Charm Widi Island North Moluccas

Azis menambahkan, selama berada di kota Ternate, Komunitas Bye-bye Plastic bags mengunjungi beberapa lokasi. Bertemu dengan siswa-siswi SMK Negeri 1 dan warga masyarakat sekitar pohon Cengkeh Afo, kawasan Aer Tege-tege (atau Air yang Menetes dalam bahasa Indonesia), Kelurahan Marikrubu, Ternate Tengah.

Duta Lingkungan saat memberikan sosialisasi bahaya sampah di SMK Negeri 1 Ternate

Azis mengatakan kegiatan sosialiasi Duta Lingkungan itu dipelopori oleh 2 gadis remaja asal Indonesia keturunan Belanda. Mereka ke Maluku Utara disponsori oleh LII (Leadership Island Indonesia) yang akan mengelola Kepulauan Widi.

“Usai kegiatan yang dilakukan, mereka langsung bertolak ke Bacan melalui Bandara Sultan Babullah, dan selanjutnya lewat laut menuju Pulau Widi,” tutup Azis.