Warga Akehuda dan Tabam Reaktif Rapid Test Hasil Kontak 5 Kasus di Ternate

Avatar photo
Jubir Covid Anas Conoras. (Hairil Hiar)

Juru bicara Gugus Tugas Covid-19 Kota Ternate, Anas Conoras mengemukakan, hasil tracing yang dilakukan ditemukan sebanyak 67 warga yang punya kontak erat dengan kasus positif Covid-19 yang terkonfirmasi di Kota Ternate, pada tanggal 23 April dan 26 April lalu.

“Hasil tracing kontak hingga saat ini sudah ada sebanyak 67 warga di Ternate yang (punya) kontak erat dengan 8 kasus positif Covid-19. Delapan kasus ini 5 orang terkonfirmasi pada 23 April dan 3 lainnya terkonfirmasi pada Mingggu, 26 April,” ujar Anas, ketika dikonfirmasi kieraha.com, di Ruang Humas Gugus Tugas Covid-19 Kota Ternate, Senin.

Anas menyatakan, seluruh warga hasil tracing kontak ini sudah dilakukan pemeriksaan rapid test. Hasilnya, ditemukan sebanyak 4 orang reaktif rapid test virus Corona baru Covid-19.

Anas bilang, keempat warga yang reaktif pun sudah diisolasi ke Hotel Velia di Ternate.

“(Khusus) yang non reaktif sudah dikembalikan ke rumah masing-masing. Mereka yang dipulangkan ke rumah ini sambil melakukan isolasi (karantina) secara mandiri,” lanjut Anas.

Anas menyebutkan, empat orang reaktif rapid test tersebut masing-masing dari Kelurahan Tabam, Toboleu dan Akehuda Kecamatan Ternate Utara, dan satu dari Bastiong, Kecamatan Ternate Selatan. Untuk warga yang reaktif dari Ternate Utara itu hasil tracing kontak dengan 5 kasus sebelumnya, dan dari Ternate Selatan itu hasil dari kasus 26 April.

Satu Kasus Tertular di Ternate

Ilustrasi Covid-19. (Copyright Shutterstock/Liputan6.com)

Data Covid-19 sebelumnya menyebutkan, dari jumlah kasus sebanyak 10 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Ternate itu sampai sekarang baru satu yang tertular karena transmisi lokal. Dari 10 kasus tersebut, untuk kasus 01 dan 02 sudah dinyatakan sembuh. Kasus 02 merupakan yang tertular dari 01.

“(Juga) untuk 9 kasus lainnya itu seluruhnya impor dari luar Maluku Utara,” lanjut Anas.

Anas mengimbau, kepada warga masyarakat, yang diminta melakukan rapid test untuk tidak menolak pemeriksaan tersebut. Karena tujuannya untuk memutus mata rantai Covid.

“Mari berikhtiar jangan sampai ada yang sudah terinfeksi. Virus ini kita tidak tau, karena itu tujuan rapid test sebagai langkah awal pencegahan. Juga, hasil rapid test ini belum tentu positif Covid-19. Karena pemeriksaan rapid test ini dilakukan sebanyak dua kali.”

Kalau hasil pertama negatif maka dipulangkan ke rumah. Kalau hasil pertama reaktif maka dilakukan isolasi di hotel sambil menunggu pemeriksaan rapid test kedua 10 hari berikutnya. Kalau rapid test kedua reaktif lagi maka diambil sampel uji spesimen untuk dikirim ke laboratorium BBLK di Makassar oleh gugus tugas provinsi, tambah Anas.